Pernah dengar kata SATIANO….
Yaup betul
ini nama belakang ku. Aku pun tak tahu dulu apa arti nama belakang ku
ini. Butuh waktu yang lama untuk ku ketahui arti nama belakang ku.
Hampir 20 tahun aku menanti apa sebernarnya yang tersimpan di nama
belakang ku ini. Terkadang gampang untuk menyebutkan SA TI A NO. tapi biar anda tau, kalau nama SA TI A NO ini sangat sulit menulisnya dan mengejaannya pun agak payah. logatnya ke barat-baratan (hehehhe sori sok narsis).
Ku
ceritakan dulu betapa sulitnya menyebutkan kata SA TI A NO. berawal
dari Sekolah dasar (SD) dari guru kelas 1 sampai kelas 6 untuk
menyebutkan A NO aja mudah mudah sulit, para guru membilangnya SA TI O NO. tuewwwww…..kacau
lah namanya berubah. gara-gara huruf sebiji bisa rusak susu sebakul
hahahha. Di Kira para ibu bapak guru aku seorang suku jawa (keturunan keraton yang berdarah biru ) yang kebanyakan nama akhirnnya O NO, seperti kawan ku haryONO,sulistiONO dan masih ada yang lainnya. Sepintas hampir sama dengan penulisan nama seorang pemain bola dari Negara jepang sana seperti sinji ONO. Cuma yang berbeda adalah ejaanya. Oke lanjut….
Pada waktu akan mengakhiri masa SD seorang guru bolak balik menanyakan hal tentang nama belakang ku. “SA TI O NO apa SA TI A NO , budi...???”katanya kepada ku. Langsung ku jawab dengan nada tegas “SATIANO
buk”! begitupun pada saat penulisan ijazah SD, kembali ditanyakan
kepadaku. Orang tua ku selalu mengatakan, nama harus sesuai dengan akte
kelahiran. Jadi ketika akan ada penulisan ijazah aku harus bertanya
apakah nama ku sudah benar.
Lanjut ke jenjang berikutnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) kemudian berubah menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
Begini ceritanya….
Nama awal boleh Indonesia,tapi kalo nama belakang eropa punya hahahhahahah.
Di
kelas 1 aku masih sendiri alias nama depan ku Cuma masih aku saja. Wali
kelas ku seorang guru laki-laki, dia mungkin sulit untuk mengakatakan
atau menulis SA TI A NO. Terbukti, pada saat pembagian rapor sekolah
kulihat di atas tertulis “ NAMA SISWA : BUDI SATIONO”. Dulu aku masih memakai sistem CaWu (catur wulan) jadi selama tiga masa pada saat kelas 1 nama ku terpampang “ BUDI SATIONO”.
Agak sedikit protes memamang dalam hati, tapi biar lah masih dirapor
kok, santai aja dulu. Ada satu hal yang baru dan membuat itu menjadi kebanggaan bagiku.
Seorang guru fisika setiap memanggil ku dengan sebutan yang baru
menurutku yang jarang sekali ku dengar, bapak itu memanggil ku dengan
sebutan “SA TI A NO” dengan sangat fasih atau ia terinspirasi dari kebanyankan fisikiawan hahahah. menjadi kebanggaan tersendiri
bagiku. Mungkin bapak itu gak asing lagi dengan sebutan sebutan
gaya-gaya eropa seperti nama-nama fisikawan, jadi penemu penemu dengan
nama eropanya tidak sulit baginya untuk menyebutkan namaku.
Lanjut ke kelas berikutnya, yaitu kelas 2
Teman
teman yang tidak satu kampung dengan ku mungkin jarang memanggil ku
dengan nama “BUDI”. Hanya teman-teman ku yang didlingkungan rumah saja
yang memanggilku dengan nama depan, sedangkan yang lainnya memanggilku
dengan sebutuan “SA TI A NO”…..ngerasa gimana gitu. Lidah mereka sudah
mulai terbiasa dan saban hari panggilanku tetap nama belakang ku. Ini
mungkin gara-gara bapak guru fisika yang memulai nya..hehehhehe makasih
pak …..
Di kelas 3 ,
Dikelas tiga ini sungguh luar biasa menurutku. Ada yang berhimpit…
Di absen kelas tertera tiga nama “BUDI” disitu.
-BUDI ARIANTO
-BUDI ALTRIKA CANDRA
-BUDI SATIANO
Kalau ini gol pasti sudah dibilang hatrick, kalau di kuis-kuis sudah dapat gelas atau piring cantik.
memang sih nama pasaran, tapi merakyat dan indonesia banget hahahahah.
memang sih nama pasaran, tapi merakyat dan indonesia banget hahahahah.
Untuk
menghindari perselisahan dan pertempuran serta fitnah, maka sesuai
kesepakatan yang tidak dirapatkan terlebih dahulu atau bahkan mungkin
sudah inisiatif sendiri dari teman-teman atau guru-guru maka nama
panggilan yang disematkan kepada ketiga murid di atas di panggil dengan
nama belakangnya. Begitulah sampai aku menyelsaikan studi lanjut tingkat
pertama.
Jenjang SMA masih juga ada yang sulit untuk
menulis dan menyebutkan nama belakang ku. Biar tidak salah menulisnya
kadang guru-guru memperpendeknya dengan menulis nama depan dan inisial“ BUDI. S”. Mungkin terinspirasi dengan artis dangdut “MANSUR. S”.
Kalau aku membacanya juga agak sedikit janggal, tapi ya sudahlah dari
pada salah lebih baik begitu. Berlanjut ke kampus. Masih saja sulit
untuk menulis dan menyebutkan nya. Waktu itu ada yang menulis namaku
jauh panggang dari api, ditulisnya “BUDI SATONO, terus BUDI SAMONO”,kacau kali waktu membacanya. ada juga yang menulisnya “BUDI SATINO” kadang pas baca ketawa geli aja ckkkckkcc.. Ada juga sebagian dosen yang salah membacanya masih tetap dengan sebutuan “BUDI SATIONO”,
jika gak diprotes pasti gagal nilai ujiannya besok terpasa angguk angguk dengan mansi. Kadang dengan nada gurau
kukatakan sama kawan kawan “Ko Potongkan Lembu Lah Baru Ko Ganti Nama”. Diluar pun
seperti itu,ketika sudah kusebut dengan jelas dan lengkap nama ku masih
saja salah. Itu lah sekelumit cerita tentang sulitnya menyebutkan dan
menulis “SA TI A NO”. sudah banyak kekeliruan yang terjadi mulai dari penulisan nama di kartu identitas, sertifikat, sampai pada penulisan di bordir baju. kalo untuk penyebutan gak usah ditanya lagi sebagitu sulitnya untuk menyebutkan "SATIANO". kalo salah memanggilnya salah juga ntar doa nya ahahha.
Beranjak lagi kita
menuju arti dari nama belakang ku. Aku seorang putra minang sejati di
darahku mengalir darah minang, karena kedua orang tua ku asli dari
sumatera barat. Walaupun aku dilahirkan tidak di SumBar, dan dibesarkan
juga bukan disana tapi aku tetap INDONESIA hahahahha. Aku juga sempat melakukan penelitian nama-nama anak
yang orang tuanya asli minang. Ternyata hampir benar penelitianku,
bahwa nama nama yang disematkan kepada anak-anaknya. Nama-namanya
kebanyakan diluar dari nama-nama orang-orang asia. Kebanyak mengambil
nama berbau eropa atau latin hhahahha. Dikeluargaku nama-nama yang hanya berbau asia hanya
adiku yang paling kecil, lainnya aku, adikku dan abang-abangku kalo menurutku namanya
mengarah kesana. Ini cuma kesimpulanku hehehhehe. Tapi kalau anda kurang
yakin coba anda tanyakan setiap anda bersua dengan nama-nama seperti
itu.
Setelah hampir 20 tahunan aku menunggu, apa sebenarnya arti dari nama belakang ku. Kalau nama depan sih sudah pasti semua tau.
Ada seorang bertanya kepada orang tua ku mengapa nama belakang ku “SA TI A NO”. langsung dijawab oleh orang tua ku.
Artinyo “SA TI A NO“ tu manuruik baso minang “SAN TIANG NYO”…….dalam
hati ku… ia juga ya. Hahahhahahahah. Kalau diterjemahin ke Indonesia :
pintar, pandai jago kali lah pokoknya yang berhubungan dengan itu
heehehehhe. Setelah menunggu cukup lama baru aku mengerti arti nama
belakangku. Entah itu hanya reflek atau bukan tetapi aku yakin nama
pemberian orang tua itu mempunyai makna yang baik. Karena nama adalah
doa. Bagai mana pun aku tetap bangga memakai nama “ BUDI SATIANO"