Kamis, 19 September 2013 - 6 komentar

Kado untuk PLN

belakangan ini sedang hangat hangatnya mati listrik atau sering disebut mati lampu. kata orang orang sih udah seperti minum obat bahkan ngalah-ngalahin minum obat. hampir dibebarapa daerah bahkan mungkin diseluruh daerah mengalami pemadaman bergilir. ada yang dapat giliran pagi, siang atau sore. atau malah mendapatkan ketiga giliran tersebut pada hari yang sama.

memang berat pas tiba tiba lagi asik asiknya ngerjaiin sesuatu atau nonton atau lagi buat kue atau ngerjain tugas, eh... tiba tiba mati lampu. pasti yang kebanyakan kata keluar adalah umpatan, sumpah serapah, kata kata kotor, makian, cacian keluh kesah dan lainnya. itu semua dialamatkan kepada PLN sebagai penanggung jawab masalah energi listrik yang ada di indonesia. biar kalian tau. mereka sudah setengah mampus ngakal-ngakali biar semua bisa menikmati subsidi negara. mereka (PLN) juga dengan susah payah membagi cara agar warganya tetap nyaman. tapi apalah daya karena energi kita lagi langka. ibarat pepatah, "kita berada dimusim kemarau dinegeri yang selalu hujan". kita punya ladang minyak, punya sumber daya alam buaaaaaaanyak, punya tempat tempat strategis untuk menghasilkan energi listrik yang bagus, kita punya masyarakat yg bauuunyak, punya orang orang ahli dibidangnya yang banyak, tapi kita kehilangan itu semua gara gara oknum anak bangsa.


sekarang mari kita kurang kurangi umpatan, cacian, makian, sumpah serapah, kata kata kotor yang dialamatkan kepada PLN dan anggotanya. memangnya dengan cacian, makaian dan kawan kawannya,
bisa menyelesaikan masalah mati lampu, 
bisa menghidupkan lampunya?
kan tidak. yang ada urat urat atau otot-otot kita malah ada yang rusak, darah tinggi  malah akan naik. tingkat kesabaran kita akan menurun bahkan makin menambah dosa dosa kita.

- diwaktu listrik sedang hidup,
- disaat lampu sedang menyala dengan terangnya kita nikmati sambil makan malam bersama keluarga,
- kemudian kita menonton TV dengan gelak tawa kemana mana,
- keseriusan mengerjakan tugas hingga selesai lebih cepat dari waktunya 
dan kenikmatan lainnya, tapi!!!

*pernahkah kita bersyukur??
*pernahkah kita memuji PLN dan anggotanya?
*pernahkah kita mendoakan PLN dan angotanya?
*pernahkah kita menelpon atau memention atau men tag PLN dan kemudaian kita ucapkan terima kasih sudah membantu?
JARANG!!!!!! bahkan TIDAK PERNAH sama sekali. 

kadang yang membuat krisis listrik itu malah kita sendiri,lihat saja disekeliling kita:
# ngecas HP atau ipad atau gadget lainnya sampe baterenya soak, yang seharusnnya ngecas penuhnya 2-3 jam, ini dicas sampe 15 jam bahkan bisa lebih
#manjer leptop sampe pagi karena keasikan OL dibiarin aja ditinggal tidur. 
#ngidupin mejikom sampe nasi yang didalemnya keras kayak batu.
#mencuri arus dengan santai dan senekanya.
#ngidupin AC  atau kipas angin sambil selimutan, jadi gunanya kipas angin atau AC dimana???
#lampu rumah, kulkas, dispenser dan lainnya di panjer sampe pulang dari luar kota berhari hari
dan masih banyak keteledoran kita.


dan yang lebih parahnya, ketika ada buka lowongan pekerjaan di PLN, berbondong bondong mendaftar, dan yang lebih parahnya lagi kebanyakan yang mendaftar tadi adalah orang orang yang sering mengumpat, mencaci, memaki, menyumpah serapah berkata kotor menghina PLN dan anggotanya. ketika sudah diterima kerja dan dinas di PLN, pas mati lampu atau listrik di maki makinya lagi PLN dan anggotanya (termasuk dia).

tapi sudahlah, mari mulai kita kurangi mengumpat mencaci memaki PLN dan anggotanya. mulai berilah mereka semangat untuk tetap bekerja dengan semaksimal mungkin, berilah mereka doa untuk tidak menyelewengkan aset negara, doakan juga keselamatan mereka, apresiasi kinerja mereka, telpon dan ucapkan terima kasih telah membantu kita menyelesaikan tugas ketika lampu hidup.
negera kita sedang krisis enegri, krisis moral krisis, kiris kepemimpinan, krisis kepercayaan, dan masih banyak krisi yang lainnya sehingga membuat bangsa kita malah terpuruk.mari kita mulai cari memikirkan ide ide terbaik untuk mengatasi kriris ini, memikirkan energi alternatif. mari mulai kita benahi secuil demi secuil untuk kita, untuk genersai kita untuk bangsa kita. terima kasih PLN.

Salam Ibu Pertiwi